Layar Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Dicopot
Jakarta, PaFI Indonesia — Layar Hitam,Kota Fujikawaguchiko di Jepang awal tahun ini memasang pagar besar yang ditutupi jaring hitam besar untuk menghalangi pemandangan objek wisata Gunung Fuji, karena muak dengan perilaku wisatawan.
Namun, kini pagar sepanjang 20 meter dan tinggi 2,5 meter yang ditutupi jaring hitam untuk mencegah wisatawan berswafoto dengan landmark terkenal Jepang itu telah dicopot.
Pencopotan ini awalnya dilakukan sebagai tindakan pencegahan ketika topan diperkirakan terjadi minggu lalu, tetapi pihak berwenang sekarang menyatakan pagar akan tetap diturunkan untuk sementara waktu.
Namun, pihak berwenang memperingatkan bahwa layar tersebut dapat dipasang kembali jika wisatawan kembali dalam jumlah besar.
“Kami ingin melihat apa yang akan terjadi,” kata seorang pejabat kepada kantor berita AFP, seperti dilansir Euronews, Kamis (22/8).
“Masih ada beberapa orang yang datang ke tempat itu, tetapi kami tidak lagi menemukan banyak orang yang tiba-tiba bergegas keluar ke jalan untuk menyeberang jalan. Kami merasa ini efektif,” tambahnya.
Mengapa layar dipasang untuk menghalangi Gunung Fuji? Kota Fujikawaguchiko dikenal menawarkan beberapa pemandangan terbaik gunung terkenal di Jepang itu. Namun, penduduk setempat sudah muak dengan turis yang menghalangi trotoar dan menghentikan lalu lintas untuk mendapatkan bidikan foto yang sempurna.
Lokasi foto yang sangat populer adalah di luar toko serba ada Lawson,
di mana foto yang diambil dari sudut tertentu akan membuatnya tampak seolah-olah Gunung Fuji berada di atas atap toko.
Para turis, kebanyakan orang asing, bahkan menjuluki tempat itu “Gunung Fuji Lawson.” “Kawaguchiko adalah kota yang dibangun di atas pariwisata,
dan saya menyambut banyak pengunjung, dan kota itu juga menyambut mereka, tetapi ada banyak hal tentang tata krama mereka yang mengkhawatirkan,” kata Michie Motomochi, pemilik kafe yang menyajikan manisan Jepang di dekat tempat foto tersebut.
Motomochi menyebutkan membuang sampah sembarangan, menyeberang jalan dengan lalu lintas yang padat,
mengabaikan lampu lalu lintas, dan memasuki properti pribadi tanpa izin.
Kota Kawaguchiko menghabiskan 1,3 juta yen untuk memasang jaring hitam,
dan pagar tambahan di sepanjang trotoar demi menghalangi pemandangan Gunung Fuji.